Thursday, June 08, 2006

Sekar Ayu




Date: Thu, 8 Jun 2006 00:22:06 -0700 (PDT)
From: "Fiyanti Mila"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Re: Penggalan hidup yang menarik.........
To: "Luluk Amalia" <@yahoo.com>

Assalamualaikum wr wb.
Subhanallah, terimakasih diajeng Luluk Amalia. Bukan
cuma namamu aja yang indah tapi hati nuraninya juga.
Tulus, aku sungguh terharu membaca tanggapan diajeng.
Kami menikah 3 tahun. Aku lalu kudu kerja dilingkungan
perusahaan mertua yang sarat dengan muatan KKN apalagi
saat berurusan dengan para birokrat. Padahal aku
hijrah ke Jakarta justru meninggalkan 2 kakakku yang
juga birokrat. Saat dipisahkan dengan ketukan palu PA
pun kami masih saling cinta. Bahkan jeng Mila tak
hadir disaat palu diketuk. Kecuali pengacara
keluarganya. Inilah kisah hidup anak manusia yang
terpaksa harus menelan pil pahit kehidupan nyata.
Untungnya (?) kami belum punya anak. Perpisahan harus
terjadi karena perbedaan visi kemandirian diantara
praktisi beruang yang sering mengkesampingan rasa
moral dan kemanusiaan. Uang adalah uang, katanya. Dan
aku pemuda miskin tapi pemimpi utopis dari tepi
wilayah Kuningan. Selepas masa iddah jeng Mila menikah
dengan putra salah satu kolega ayahnya. Sekarang dia
tinggal dipedalaman Kalimantan Timur. Masyallah, ini
tentu penjara dunia baginya.
Maaf, kami masih saling curhat via telepon. Namun aku
yakin perselingkuhan hati ini harus segera diakhiri.
Karena aku akan semakin tersiksa. Aku harus segera
menikah. Tapi urusan perjodohan memang gak semudah
pembalikan tangan kok. Maaf, diajeng Luluk. Agaknya
kemelut rumahtangga kami substansial berbeda dengan
famili diajeng yang masih punya jalan kompromi demi
keutuhan rumahtangga buat menjaga moralitas keluarga.


Bahwa aku sekarang kerja dilingkungan agro-bisniz,
jeng Mila tak kuberitahu. Nanti aja kalau usahaku
berhasil. Kebetulan land-lord kebun ini ternyata
kolega mertuaku.
Hehehe, makasih lho buat atensi manis dari diajeng.
Dingin menyengatya hawa Selabintana dan pedasnya bumbu
masak yang aku konsumsi tiap saat, membuat perutku
terkapar terkena gejala thypus. Dokter menyarankan aku
berobat di Jakarta, padahal disana aku dah gak punya
alamat lagi. Kita saling mendoakan dari kejauhan ya
diajeng, semoga Allah SWT masih perkenankan aku untuk
saling temu dengan diajeng meski baru liwat email dan
pic. Habis gimana lagi aku sampaikan harapanku? Klo
boleh, tambah ya pic nya 4 lagi. Buat tombo ati
pelembab mata. Jaga sehat kuat buat sukses ya.
Wassalam.

--- Sekar Ayu wrote:

> Jangan buang IDny, kenangan itu indah........
> Boleh tau ga kenapa berpisah?
> Bukankah kasihan buah hati kalian, kenapa ga kayak
> familiku saja walaupun mereka sudah tidak cocok tapi
> mereka ga bercerai cuman pisah ranjang
> aja ...........
> Kenapa ga dicoba rujuk kembali aja...........
> Siapa tau kenangan itu tidak tinggal
> kenangan...........kembali kenyataan........
>

No comments: