Sunday, June 25, 2006

Sekar Ayu



Date: Sun, 25 Jun 2006 07:53:27 -0700 (PDT)
From: "Fiyanti Mila"
Add to Address BookAdd to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Re: Hem...............
To: Send an Instant Message "Luluk Amalia"<@yahoo.com>

Waalaikumsalaam wr wb.
Maksud ibunda perihal "terima sms yang kurang istiqomah" itu tentunya sms dariku bukan? Hebat ibundamu itu, beliau tentu punya ilmu malaikat. Kok bisa tahu ya apapun isi sms yang kutulis buatmu? Jadi malu nih sama ibunda, lantas gimana berani buat sowan kepada beliau? Apalagi klo isi email terakhirku juga mungkin ibunda tahu. Makanya adikku gak menjawabinya, malahan kasih laporan hape tiba2 rusak. Jangan2 dikemplang oleh "ilmu malaikat" ibunda. Ya udah klo gitu mulai sekarang aku jangan lagi pernah bermimpi kayak pungguk dibatas Barat Daya berani2an merindukan bulan dari tanah Timur. Keadaanku yang amburadul ini malahan menjadi belingsatan seperti ayam dikejar tetelo. Mohon maaf buat segala keganjenan, kegelaan, pusaran butir asmara dll, yang sekiranya gak pantas dijadikan konsumsi angan2 adikku yang shalihah ini. Istiqamah lah dik, tuntutlah ilmu setinggi langit yang mungkin. Jaga kebersihan hati sanubarimu. Pelihara amanah ibunda dan keluargamu semoga sejahtera. Jaga kebersihan kesehatan keindahan dari ujung rambut ke ujung kakimu ya. Biarlah pungguk bukit bluwek duda kere ini akan menjadi kukukbeluk saja. Agar gak hangus angannya berani merindukan sang juwita bulan purnama segala. Tapi cukup mendamba tikus mencit yang ada diareal menara tua saja. Hidup ini realita, jangan biarkan anganku membuatku terjerembab berkali kali. Biarlah jempol kakiku melangkah kepada tujuan yang semoga terjangkau saja. Daripada mati berdiri entah mati suri didera hamparan kerikil dan onak dan duri.

"pabila cinta memanggilmu, maka bangkitlah.....
meskipun jalan yang akan kau tempuh terjal dan mendaki.
apabila cinta mendekapmu, maka pasrahlah......
meski pisau dibalik sayapnya, akan melukaimu.

Selamat jalan adikku, kekasihku, sayangku, kegemesanku.
Ada hamparan selimut hijau dibalik nafiri di sepoy angin buatmu.
Ku kan masih kudu berjalan menempuh arah tapak empu jariku.
Meski sekedar pelepas dahaga ada sekolam fatamorgana.
Namun hanya itu yang cuma aku punya, tiada apa dan siapa.

Sampaikan hormat dan maafku kepada ibunda dan keluarga ya.
Terimakasih buat segala kemanisan yang mungkin tereguk.
Wassalam, selamat berjuang menuju asa dimasa depanmu.
NB: Klo hapal kirimi aku syair lagu "Ing ketawang ono lintang" ya.

Luluk Amalia wrote:

Assalamua'alaikum wr wb................
Semalaman aku membetulkan hape, entah mengapa tiba2 hapeku susah sekali untuk kirim sms. "Aneh", disaat kebingunganku, Ibu malahan berkomentar" ALLAH tidak meridhoi hapemu untuk menerima sms yang kurang istiqomah, nduk". Praktis, hapeku mati ga ada tanda2 kehidupan sama sekali, padahal mulanya hanya gagal mengrim pesen, tetapi sekarang tak berdaya sama sekali.
Dengan keikhlasan adikku, hapenya diberikan kepadaku sebagai ganti sementara hapeku yang blum bisa digunakan. semoga hapeku, segera cepet kembali bisa kugunakan, tetapi sms mas yang manis mungkin yang teramat manis sudah terhapus bersama kelumpuhan hapeku.

"dari pintu mana pun adik memasuki kehidupan Mas, pasti akan terdapat madu yang manis memuaskan, akankah itu?"
sebenrny itulah seharusnya pertanyaanku untuk Mas..........bukan sebaliknya.

Dissaat ketidakberdaayaanku, Keganjenan Mas semakin menyeretku ke pusaran asmaara yang semakin mendekati lubang kegelapan........ semoga tidak demikian.

Kurasa dengan kedewasaan Mas dibandingkan ke sok tahuanku, mas lebih pandai dalam untuk menyikapi ini semua. Kalau aku hanya seorang wanita ya "wani ditata"........

Tentang simbiolisme mas, aku sedikit mengerti perlahan lahan, walaupun maklum ak memang tulatit untuk hal itu. dan masih perlu bantuan pakar untuk menafsirkan artinya, yang kemudian komentar temenku"hus, ngomong opo to kono iku".

Entah, aku tidak bisa menjawab ide praktis yang bagaimana seharusnya..........
Wassalamua'alaikum wr wb..............

2 comments:

Luluk Amalia said...

Yen ing tawang ana lintang cah ayu
Aku ngenteni tekamu
Marang megong ing angkasa nimas
Sun takoke pawartamu
Janji-janji aku eling cah manis
Sumedot rasaning ati

Lintang-lintang iwi2 nimas
Tresnaku sundulwiyanti
Deksemana janjiku wis diseksani
Mega kartika kainne
Rasa tresna asih

Yen ing tawang cah manis
Rungokna tangising ati
Bingah swaraning ati
Ngeteni wulan ndadari.......................

AMI said...

Makasih ya dik. Aku suka banget bersenandung lagu itu. Entah juga karena aku berdarah 1/4 Brebes ya.

"Rungokna tangising ati?"
Dalam ya manakala memaknainya.
Hidup cinta dan airmata, gak yah?