Monday, June 19, 2006

Sekar Ayu



Date: Sun, 18 Jun 2006 18:25:51 -0700 (PDT)
From: "Fiyanti Mila"
Add to Address Book Add Mobile Alert
Subject: Re: SEnengny hatiku..............
To: "Luluk Amalia" <@yahoo.com>

Waalaikumsalaam wr wb.
Asumsiku mbak dari 2 adik lelaki yang badannya subur.
Yang selalu menghabiskan masakan simbake sebelum
sempat wajannya diangkat. Selain ortu, kan masmu sing
barep gak pernah disebut. Sampaikan salamku ya dik.

Ya namanya juga menerka. Bisa dari rambutnya, bisa
dari kondisi bentuk dan warna wajahnya. Bisa apanya
aja kok. Ini bukan sulap bukan klenik tapi klinis lho.
Husss, sekedar saling mengingatkan saja. Perintah
berhijab itu datangnya dari Firman Allah SWT.
Jadi gak mungkin aja ada unsur ngapusi wong lanang.

Nina siapa tuh? Kemarin yang aku tulis Nani Astuti.
Merasa diri punya kekurangan ya kudu malu dong.
Tapi juga kudu melecut diri buat ngejar kekurangan itu
gimana aja caranya yang ma'ruf. Maksudku meremas
tangan atau setiap bagian badan yang perlu itu,
tujuannya buat perawatan dan pengobatan. Sama sekali
bukannya buat tujuan rangsangan berahi atau porno
aksi. Klo perlu aku juga ninggursusu. Yakni mengurut
buah dada ibu dara yang puting susunya belum bisa
mengeluarkan ASI buat bayi pertamanya. Kalau gak
diurut dengan benar, bayi akan menangis kelaparan dan
ibu akan menderita karena buah dada yang kian membesar
penuh bahkan bisa sampai demam segala. Tanya deh sama
ibunda. Beliau tentu tahu rasanya demam buah dada.

Maaf, menurut pengertianku dalam Islam yang dilarang
itu Jinah. "Laa taqrabu jinah", itu jangan melakukan
perbuatan yang mendekati jinah. Yakni tanpa haq usil
memasukan kepala zakar kedalam liang farji.
Namun pengertian ini di masyarakat kita yang sektarian
menjadi berkembang dan merasa pendapatnya paling benar
sendiri. Padahal Agama telah memberikan tuntunan nyata
yakni Al-Quran dan Al-Hadist. Terserah kepada cara
berpikir kita mana yang benar itu yang diambil.
Makanya kenapa aku berani bilang klo aku ke Semarang
aku ingin mengecup keningmu. Atau latihan mengecupi
kelopak matamu. Selama tidak mengobarkan hasrat buat
jinah lalu berlena lena buat melakukan jinah kan gpp.

Tapi percayalah, siapapun yang aku sempat rawat bagian
badannya. Gak mungkin aja berkobar hasrat berahinya
selama dianya mendengus, merintih, menjerit sampai
berteriak kesakitan kalau memang berpenyakit. Klo
sehat paling banter dianya merintih karena pegal atau
malu. Iya sih buat kambing, rintihan bisa mendesirkan.
Selain aku juga perlu pihak ketiga menyaksikan sebagai
saksi2 dan pembantu klo diperlukan bahan/alat rawat.
Selain pijat aku juga mengenakan hydro-therapy yang
tentu memerlukan ember, handuk, waslap, thermos. Gak
mungkin aja aku atau pasien kudu meraih sendiri tanpa
membuyarkan konsentrasi perawatan. Semoga maklum ya.

Bagiku seorang isteri adalah mitra prestasi keluarga.
Jadi terserah isteriku mau jadi wanita karier atau ibu
rumahtangga saja. Dengan segala resiko dan manfaat
yang mungkin timbul. Dimanapun kapanpun siapapun,
jer basuki kapan mowo beyo. Gituh. Tul gak nih?

Semalam itu aku bersama 9 lanang dan Nani diajak Beno
adik tante Lina ke Cafe yang hingar bingar musiknya,
mata pedas karena ruangan penuh asap rokok dan bau
busa bir hitam. Katanya sih buat nyambut kehadiran
Nani.
Selepas jam 23 aku kok ingat sama salah satu teman
Astaga. Lalu kukirim sms, ternyata dianya tengah
dilanda depressi bahkan mau bunuh diri segala. Aku
lalu ke tepi jalan dan meneleponnya selama 28 menit.
Alhamdulillah dianya berhasil kusadarkan sampai
tawanya terdengar merdu ceriah kembali. Kemudian Nani
memintaku mengantarkannya pulang duluan bersama 3
lanang lainnya.
Hal ini berakibat jelek bagi "mabuk"nya Beno yang
kayak nya naksir Nani. Tentunya sampai jam 2 kami para
lanang saling berbincang, minus Nani yang kuhaturi
tidur duluan. Tentu saja hapeku dimatikan agar tuntas
tas.

Berilmulah sambil lapang hati dan dada, agar pede dan
gak gampang suudan yang bisa menyakitkan banyak pihak.
Wassalam, jaga sehat kuat buat sukses sejahtera ya
dik.

--- Luluk Amalia wrote:

> Asslm............
> Ehm, kupikir Mas Fahmi dah ga mau kirim email
> lagi, alhamdulilah ga jadi suudzon......
>
> Wah, baru kali ada yang bilang aku mbarep,
> kebanyakan orang mesti aku dikira ragil. dan
> semuanya salah, aku anak tengah, kakak laki umur 27
> th, aku gadis sendiri, adik dua: 24 dan 22 tahun.
>
>
> Ko, Mas bisa menerka orang dari rambutnya, oh
> kalau rambut hitam lebat gitu wataknya keras gitu
> toh, makany disar'i kan untuk berjilbab biar co2
> sussah nebaknya, biar pada ketipu toh.
>
>
>
> Neng Nina mesti geluis pisan nih..........., ampe
> mas malu2 gitu?
> Wah, kalo Mas sempat maen ke semarang, seneng
> sekali hatiku..........
> Ehm, kayak mas blum paham bener soal pa ya nama,
> jadi bingung.....
> Ehm, gini selama aku pacaran ato tunangan
> sekalipun aku belum pernah yang nama diremas-remas
> tanganku, lha wong digandeng aja bisa dihitung
> dengan jari, kayak baru 2 kali itu pun gara aku mo
> jatuh abis pake jarit di acara resepsi temen.
> aplagi dikecup kening, blum pernah sama
> sekali...........
> gitu ceritanya.......... Nama juga gadis galak,
> belum dikeluarkan tanduknya mesti dah pada kabur
> dlu........
>
> aku masih penasaran, mas kalo seumpama jawab
> pertnyaan ku yang " Pinginny istri yang jadi wanita
> karir ato wanita jadi ibu rumah tangga?
>
>
> Ko, tadi malam tak bangunin, hapenya si veronika
> yang bunyi?
> Angler di mana ya ?????????????
>

No comments: