Thursday, June 15, 2006

SMS SEKAR AYU



"Inna 'amalu binniyyah." Segala amal perbuatan bergantung kepada niatnya.
Tadinya sempat kuniatkan bahwa kepindahanku ke Sukabumi tak akan kusampaikan kepada diajeng Mila, apabila mantan isteriku itu meneleponku lagi. Maksudku berita baik itu kusiapkan sebagai kejutan yang manis, nanti2 disaat Taman Blueberry yang tengah kugarap sudah berbunga. Namun ternyata 2 minggu di gunung, membuatku malahan berharap ada panggilan dari diajeng. Ingin kukeluhkan betapa dinginnya udara malam2 disini. Lebih jauh intuisiku mengisyaratkan ada yang tak beres terhadap diajeng. Dari pengalaman dulu kondisi seperti ini acap kurasakan disaat aku beroleh tugas luar kota yang memakan waktu beberapa hari. Bukan cuma rindu tetapi biasanya maag diajeng kambuh lagi. Obatnya apalagi kalau bukan mylanta disertai dekapan yang lembut hangat mesra panjang dalam.
Malam tadi kembali kulantunkan ayat2 suci. Selain sebagai ibadah malam juga dimaksudkan sebagai jalan untuk beroleh RidhaNya mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan jiwa diajeng Mila yang menurut info dari tante Lina sang land-lady masih berada di pedalaman Kalimantan Timur. Dari hape dilaci meja lalu terdengar tanda pesan masuk.
Karena lagi asyik dan khusyuk, pesan itu kubiarkan saja sampai aku merasa cukup bermunajat kehadliratNya. Ternyata pesan itu dikirimkan oleh buguru Sekar Ayu.

15 jun 2006, 02:58.
"Assalamu'alaikum wr.wb. mari Mas Fahmi dik lu2k temani bermunajad kpdNYA. semoga Mas dipersatukn kmbl dgn jeng Mila. Smg dibukakn kmudahan mnju rujuk kmbl :-D

Sebetulnya aku senang beroleh tonifikasi serupa ini. Namun yang menjadikan ganjalan justru emoticon yang menggambarkan lidah terjulur. Aku gak faham makna yang dimaksud dari canda ini. Juluran lidah bisa diartikan sebagai ejekan. Jauh sekali maknanya dari jiwa pesan sms yang disampaikan di dinihari oleh buguru Sekar Ayu.
Namun dengan niat baik dan khusnushan, telah kujawab dinihari tadi pada 03:20.

"Subhanallah. Makasih. Tapi kita juga dibatasi hukum positip agama dan negara. Klo diajeng Mila nyata2 janda, aku akan sunting apapun resikonya. Aku memang lagi munajad buat mohon keselamatan jiwa dan kesejahteraannya. Maaf ya."

Lalu hape kunonaktifkan buat menjaga canda lebih lanjut yang bisa mengotori hati sanubariku yang lagi trenyuh dan gundah itu.

No comments: